Empat Tahun, Pizza Hut Targetkan 300 Outlet

Kamis, 15 April 2010 – 15:40 WIB

PLAKAT - Tiga pimpinan Pizza Hut (dari kiri), Stephen McCarthy, Alwin Arifin dan Siddharth Varma, berpose bersama plakat peresmian outlet ke-200 yang baru saja mereka tandatangani, di Puncak, Cisarua, Rabu (14/4). Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.

CISARUA - Dalam jangka waktu kurang lebih empat tahun lagi, pihak pengelola jaringan resto khas Pizza Hut menargetkan bakal dapat mengembangkan usahanya hingga mencapai 300 outlet di Indonesia. Hal itu setidaknya sebagaimana disampaikan oleh Presiden Direktur Pizza Hut Indonesia, Stephen James McCarthy, di sela kegiatan peresmian outlet ke-200 milik mereka, di kawasan Puncak, Cisarua, Rabu (14/4).

McCarthy yang berbicara memberikan kata sambutan bersama Alwin Arifin, Komisaris Pizza Hut Indonesia, serta Siddharth Varma, Managing Director YUM Restaurant International-Asia Franchise itu, menyebutkan bahwa target ini pada dasarnya tak muluk-muluk bisa mereka capai. Sekadar keterangan saja, McCarthy pun menyebut bahwa sejauh ini mereka sudah dapat ditemukan di 45 kota pada 22 provinsi di Indonesia, serta mempekerjakan lebih dari 9.000 karyawan. Ini merupakan satu pencapaian yang cukup membanggakan bagi Pizza Hut, yang kali pertama dibuka di Indonesia pada Januari 1984 lalu, tepatnya di gedung Djakarta Theater.

"Pertumbuhan dan kekuatan Pizza Hut Indonesia ini pada dasarnya dibangun atas empat pilar yang merupakan nilai inti bagi kami dalam menjalankan bisnis kami. Keempat pilar itu adalah integritas, keunggulan, pertumbuhan organisasi, serta profitabilitas," ungkap McCarthy pula, menyampaikan pegangan bisnis mereka yang diklaim dinikmati oleh sekitar 1 juta pelanggan per bulan tersebut.

Lebih jauh, tak hanya ingin bicara data-data statistik alias secara kuantitas, McCarthy pun lantas bertutur mengenai kelebihan bisnis mereka secara kualitas. Disebutkannya, berdasarkan penghargaan yang telah mereka raih sejauh ini, Pizza Hut bisa disebut sebagai restoran nomor satu di tanah air - bahkan mungin juga di Asia dan dunia internasional secara jaringan. Ia pun menyebutkan salah satu contohnya yakni Tiger Award, sebagai salah satu ajang kompetisi kualitas di tingkat Asia, yang telah kerap mereka menangkan.