Entrepreneur Ciputrapreneur
Oleh Dahlan IskanBeliau dipercaya oleh Gubernur Jakarta Sumarno. Tidak diberi modal. Hanya diberi proyek: Pasar Senen.
Yang setor modal --menurut catatan Christianto Wibosowo-- hanya empat orang: Hasyim Ning, Dasaat, Sucipto (Asuransi Bumi Putera) dan Yusuf Muda Dalam (Gubernur BI saat itu).
Mereka itulah yang dikenal sebagai orang kaya raya di akhir masa pemerintahan Bung Karno. Belum ada Lim Sioe Liong, Mochtar Riyadi, Bambang Hartono apalagi Datuk Tahir.
Di tangan Ciputra perusahaan daerah itu maju pesat. Lebih maju lagi di zaman Gubernur Ali Sadikin. Yang gila membangun itu.
Gubernur berikutnya memercayainya lagi. Sampai tujuh gubernur.
PT Pembangunan Jaya berada di tangan orang hebat dalam kurun waktu yang panjang. Sekali lagi, kemajuan yang nyata hanya bisa diraih oleh pemimpin yang hebat --dalam kurun waktu yang panjang.
Pemimpin yang hebat biasanya juga melahirkan banyak doktrin. Doktrin tertingginya adalah entrepreneurship: "Pengusaha adalah siapa pun yang bisa mengubah rongsokan menjadi emas".
Taman Impian Jaya Ancol adalah salah satu rongsokan itu. Ancol telah menjadi legenda Ciputra: dari pantai comberan, sarang nyamuk, gelandangan, jin buang anak, menjadi taman rekreasi impian.