Erick Thohir Moncer Jadi Kandidat Cawapres versi Indo Barometer, Ini Penyebabnya
Di sisi lain, tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa dengan persentase 15,8 persen. Menurut Wasis karena Khofifah adalah sosok Nahdlatul Ulama (NU) tulen yang mewakili Islam dan simbol kesetaraan gender.
Adapun, dalam survei politik yang dilakukan oleh Indo Barometer, nama Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno tak terlihat menonjol. Bahkan nama kader Gerindra ini cenderung hilang dari kancah bursa cawapres.
Wasis mengasumsikan hilangnya nama Sandiaga dalam bursa cawapres karena saat ini sudah banyak tokoh-tokoh muda yang bermunculan.
“Banyak cawapres yang memiliki generasi yang sama dengan Sandiaga. Ini yang membuat nama Sandiaga pudar di bursa cawapres. Misalnya munculnya nama Erick Thohir di bursa cawapres. Bahkan nama Erick berdasarkan survei Indo Barometer melesat cukup tinggi,”kata Wasis.
Diketahui, dalam survei Indo Barometer menempatkan Erick Thohir pada posisi teratas sebagai calon wakil presiden pilihan publik dengan mendulang 22,9 persen.
Selanjutnya peringkat kedua ditempati oleh Khofifah Indar Parawansa yang mendapat 15,8 persen suara, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 6,7 persen, Ketua DPR Puan Maharani 6,3 persen, eks Menteri Ekonomi Chairul Tanjung 2,7 persen. Sementara yang belum memutuskan pilihannya dan tidak tau masing-masing 25,5 persen, dan 14,9 persen.
Selain itu, Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih bertenger di posisi atas dengen persentasi 30,3 persen.
Berada di urutan kedua setelah Ganjar Pranowo ada nama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan 28,4 persen. Kemudian posisi ketiga dengan persentasi 25,3 persen ada nama eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.