Eropa 1914

KUNJUNGAN Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Boxing Day tahun lalu ke kuil kontroversial Yasukuni (pertama kali dilakukan oleh perdana menteri dalam tujuh tahun terakhir) menjadi headline di berbagai media internasional.

Abe jelas memperlihatkan warna nasionalisnya, merangkai badai global dengan  negara China dan Korea yang mengecam kunjungan tersebut.

Yasukuni dibangun untuk memperingati korban perang Jepang. Merupakan kuil kotroversial, karena empat belas penjahat Perang Dunia II juga disemayamkan disana. Lokasinya terletak di Chiyoda dimana pusat pembentukan Jepang dan ikonnya yaitu Istana Kekaisaran dan Gedung Diet Nasional juga bertempat disini.

Namun, kunjungan ini dilakukan pada waktu yang sangat tidak tepat, hanya beberapa minggu setelah deklarasi unilateral China dari Air Defence Identification Zone (ADIZ) atas perkara Laut China Timur.

Kepemilikan ADIZ oleh China tumpang tindih dengan Jepang: termasuk satu pulau tak berpenghuni berada di bawah kendali Jepang.

Keberanian China telah mencengangkan tetangganya. Bagi Jepang, ini adalah tantangan paling nyata pada peran strategis mereka di wilayah tersebut.  Sedangkan AS menapaki dengan hati-hati, karena terikat dengan pakta pertahanan denganJepang.

Sementara itu, Wakil Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri AS telah menolak ADIZ, mereka berusaha bersikeras menghindari rollback.

Beijing bersikeras bahwa ADIZ bersifat defensif. Kenangan, bagaimanapun juga tertanam sangat dalam di Asia Utara. Penjajahan Jepang di China menyebabkan kekejaman (seperti Pemecatan Nanking pada 1937) yang menyisakan rasa sakit sampai hari ini.