Eskalasi Konflik Hutan Menurun, Menteri Siti Dipuji
Namun, semua masalah itu mulai terselesaikan sejak masa kepemimpinan Siti Nurbaya.
Eskalasi konflik tersebut menurun drastis.
Dia menilai, hal tersebut terjadi karena terbukanya akses masyarakat ikut berpartisipasi menjaga dan mengelola sekitar hutan.
“Masalah tata kelola hutan dan lingkungan di Indonesia, merupakan silang sengkarut dari masa lalu. Proses pembenahan instrumen yang dilakukan Siti Nurbaya mampu memberi jalan tengah yang lebih berkeadilan bagi semua pemangku kepentingan,” imbuhnya.
Ahmad menyebutkan, ada beberapa apresiasi Kemenhut yang patut diapresiasi.
Yaitu penundaan izin pemanfaatan hutan alam 66,4 juta hektare, rehabilitasi hutan dan lahan 179,4 ribu hektare, perbaikan proses industri lewat penurunan beban limbah, program semesta Bank Sampah, dan restorasi danau.
Termasuk ratifikasi instrumen pemanfaatan bahan berbahaya seperti merkuri.
"Bagi saya, langkah-langkah Siti Nurbaya sudah beroperasi dalam perspektif eco populism. Orientasinya pada dua hal, perlindungan hutan, lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Saya kira, program dan terobosan lewat KLHK ini adalah pembaruan besar yang patut diapresiasi,” pungkas dia. (tan/jpnn)