Etika Politik Bung Karno Jadi Rujukan AHY, Itu Sebuah Kode?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan adanya etika politik yang baik dilakukan oleh Presiden RI ke-1 Soekarno. Lantas apakah itu sebuah kode?
Awalnya, AHY berbicara mengenai kekecewaan terhadap bakal capres Anies Baswedan yang mengkhinati komitmen dengan Partai Demokrat.
AHY mengatakan dirinya selalu memegang teguh etika berpolitik. Etika ini yang diajarkan saat dirinya masih menjadi TNI.
"Pengalaman TNI mengajarkan kepada kami untuk senantiasa memegang teguh nilai dan etika keperwiraan. Hal ini adalah modal utama bagi seorang prajurit dalam mengemban tugas apapun," ujar AHY di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Selasa (5/9).
AHY menceritakan, meskipun saat dalam posisi berperang setiap prajurit TNI wajib mematuhi etika dan aturan, sehingga ini yang ia gunakan saat terjun ke dunia politik.
"Dalam kondisi perang saja, kami diwajibkan ketika itu untuk mematuhi etika dan aturan, sehingga perang bukan hanya soal kill or to be killed, bukan hanya seolah hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga soal cara untuk bisa memenangkan peperangan tersebut," tegasnya.
"Begitu juga dalam berpolitik, saya rasa semua rakyat Indonesia yang kita perjuangkan ini sepakat untuk berpolitik secara beretika. Artinya, kita mendambakan praktik-praktik yang baik, yang tidak menghalalkan segala cara," imbuhnya.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu menuturkan pemikiran tersebut merupakan gagasan Mahatma Gandhi yang menjadi rujukan pemikiran Bung Karno.