Etnis Jadi Pertimbangan Pilih Menteri
Selasa, 14 Juli 2009 – 18:02 WIB
Sutan menjelaskan, biasanya mekanisme yang diterapkan SBY seperti ini. Pertama, pos-pos kementrian dipilah-pilah, mana yang akan diisi oleh orang partai dan mana yang akan diisi orang dari kalangan profesional. Departemen-departemen teknis, seperti Departemen Koperasi dan UKM, Departemen Pertanian, atau Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, biasanya menjadi jatah partai pendukung. Sedangkan Menneg BUMN, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Menteri Kesehatan, dan sejenisnya, biasanya diisi dari kalangan profesional.
Langkah kedua, lanjut Sutan, bila sudah ditetapkan pos mana yang menjadi jatah partai pendukung, SBY akan meminta partai yang bersangkutan untuk mengajukan tiga nama untuk setiap pos kementrian. "Misal Menteri Koperasi dijatahkan untuk partai A, maka partai A itu diminta untuk mengajukan tiga nama, nanti Pak SBY yang akan memilih salah satu dari ketiga nama yang disampaikan partai itu," ujar Sutan. Dalam menentukan satu nama yang dipilih, SBY tetap mempertimbangkan faktor etnis, agama, dan gender. Unsur latar belakangan kepolisian dan TNI juga akan menjadi pertimbangan. Banyak hal yang dipertimbangkan agar benar-benar layak dinamai Kabinet Indonesia Bersatu, imbuh Sutan. (sam/JPNN)