Facebook dan Twitter Tutup 80 Akun Propaganda soal Papua
Beberapa diantara akun-akun tersebut menggunakan foto profil atau animasi seolah sebagai warga Papua atau aktivis "Papua Merdeka".
Akun-akun ini tidak hanya memuji pendekatan TNI untuk "mengatasi masalah seperatisme", tapi juga mengkritik para pendukung Referendum Papua.
Twitter mengaku menutup lebih dari 60 akun yang tampaknya menggunakan identitas palsu.
Saat akun-akun tersebut dicoba untuk diakses, muncul tulisan "Akun Ditutup. Twitter menutup akun yang melanggar ketentuan Twitter".
Tapi juru bicara Twitter menolak menjelaskan alasan penutupan tersebut.
Sementara itu, juru bicara Facebook menyatakan, pihaknya telah menutup "sejumlah akun" yang ditandai dilaporkan Reuters.
Alasan penutupan itu, katanya, karena melanggar standar komunitas Facebook.
Oktober tahun lalu, Facebook juga menutup akun-akun palsu yang memposting konten tentang gerakan Papua Merdeka.