Facebook Sudah Ingin Beli WhatsApp Sejak 2012
"Lima tahun silam, kami memulai membangun WhatsApp dengan misi yang sangat sederhana: membangun produk bagus yang digunakan secara global oleh semua orang. Tidak ada yang lain," terang Koum di laman NDTV,
Kamis (20/2).
WhatsApp pun melesat menjadi aplikasi yang dengan pengguna sangat banyak. Koum dan Acton bahkan berani mengklaim WhatsApp digunakan oleh 450 juta pengguna. Dari jumlah itu, terdapat 18 miliar pesan masuk dan
36 miliar pesan keluar setiap hari.
Kinerja hebat WhatsApp membuat CEO Facebook, Mark Zuckerberg kepincut. Zuckerberg pun mulai mencari cara untuk merayu Koum dan Acton agar mau menjual WhatsApp. Rayuan mulai dilakukan pada 2012 silam.
Saat itu, Zuckerberg ngopi bareng Koum di kawasan Los Altos, California. Sayangnya, usaha Zuckerberg mentah. Koum masih menyayangi "bayinya" itu.
Tapi, Zuckerberg tak menyerah. Dia terus mengajak Koum bertemu secara intensif. Dua tahun gagal ternyata tak membuat ambisi Zuckerberg mencaplok WhatsApp surut. Zuckerberg makin kepiincut karena WhatsApp
memiliki 450 juta pengguna. Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding pengguna Twitter yang "hanya" 200 juta.
Nah, usaha tak kenal menyerah Zuckerberg akhirnya berbuah manis. Pada 11 Februari 2014, Zuckerberg mengundang Koum untuk datang ke rumahnya. Sembari makan malam, Zuckerberg kembali mengutarakan niatnya membeli WhatsApp.
Tiga hari berselang atau pada Valentine Day, Koum dikabarkan kembali mendatangi rumah Zuckerberg. Namun, kedatangan Koum bukan untuk merayakan hari kasih sayang. Koum ternyata menyetujui untuk melepas WhatsApp. Zuckerberg pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Keduanya sepakat dengan harga Rp 228 triliun.
"Misi kami adalah membuat dunia menjadi lebih terbuka dan saling terkoneksi. WhatsApp sangat sederhana namun memiliki kecepatan dan layanan pesan yang hebat. WhatsApp juga sudah digunakan 450 juta pengguna," terang Zuckerberg di laman Telegraph, Kamis (20/2).