Fadel Disarankan tak Ributkan Jabatan
Jumat, 28 Oktober 2011 – 01:29 WIB
“Muhammad Junus dulu pinjam uang ke Bank untuk membiayai orang miskin, tidak dikasih sama Bank sentralnya Bangladesh. Dan sekarang Bank-nya lebih besar daripada bank pemerintah di sana,” ungkap Rhenald.
Menurut Rhenald, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetalh kehilangan pembantu yang mampu menerjemahkan visi dan misi presiden, yakni pro poor, pro job, dan pro growth. “Orang yang bisa menerjemahkan itu, salah satunya adalah Pak Fadel. Jadi kalau Presiden melepaskan, seharusnya disertai ucapan terima kasih dan dengan penjelasan, sehingga tidak menimbulkan kontroversi seperti ini. Saya kira kita sebagai masyarakat juga perlu tahu pertimbangannya apa, walaupun itu adalah haknya presiden. Masyarakat menginginkan sesuatu yang real,” ujarnya.
Rhenald mengaku bisa memahami kekecewaan masyarakat atas pencopotan Fadel dari kabinet. “Fadel itu adalah figur seorang yang bergerak, bukan cuma berbicara. Negeri ini butuh pendobrak, dan Pak Fadel memiliki kemampuan itu,” tandasnya.