Fadilah Nusantara
Oleh: Dahlan Iskan"Pak Sudi memang minta tolong ke Kemenhan. Namun, akhirnya juga minta tolong ke saya," ujar Fadilah. "Bahkan Pak SBY juga ikut meminta," katanyi.
Tentu Fadilah sendiri pernah menggunakan alat itu. Namun, tidak untuk saluran darah di dalam otak.
"Saya perlu membersihkan saluran darah di paru-paru saya," kata Fadilah.
Waktu itu ada sumbatan-sumbatan pada saluran darah di paru-parunyi. "Ketika dilakukan DSA, rasanya mak byaaaar," ujar Fadilah.
Dia memang orang Solo. Bahasa Jawanya khas Solo. Sampai SMA dia masih di Solo.
Sebenarnya Fadilah sudah bergelar profesor. Persyaratan sudah lengkap. Namun keburu menjadi menteri kesehatan. Tidak punya waktu lagi untuk mengurus gelar guru besar itu.
Gelar doktornyi pun diperoleh dengan cara istimewa. Dia harus melakukan riset di North Carolina, Amerika Serikat. Sampai-sampai dia harus membawa simpanse dari Indonesia. Tidak tanggung-tanggung: 60 ekor.
Di sana simpanse itu disuntik berbagai obat. Untuk melihat respons jantung mereka. Dari situlah Fadilah menyusun disertasi untuk gelar doktor. Disertasi itu diuji di UI. Pengujinyi, termasuk profesor penguji dari Amerika Serikat. Yakni dari Wake Forest University, di Winston Salem, NC. Mereka yang datang ke UI.