Fadjroel: Polisi Jangan jadi Fanaticos Haus Darah
Selasa, 11 Agustus 2009 – 13:48 WIB
Menurut Fadjroel, tidak semestinya kepolisian mengedepankan kekerasan seperti fanaticos haus darah. Sebagai aparat penegak hukum, beber dia, Densus 88 dan kepolisian mesti tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah dan menangkap hidup-hidup orang yang diduga melakukan kejahatan agar bisa diadili atas kejahatan yang dilakukannya.
“Saya mengkritik itu. Mestinya, diimbau untuk menyerahkan diri. Tidak cukup sekali dua kali, lantas diserang. Terus imbau lagi, ingatkan lagi. Toh yang diketahui dalam rumah pada saat penyergapan itu hanya satu orang. Mestinya dikepung dalam waktu berapa lama lagi, bisa tiga hari atau bahkan sampai tujuh hari. Kalau satu orang dengan logistik seadanya, mana mungkin bisa bertahan lebih dari tujuh hari,” kata Fadjroel lagi.