Fadli Zon Ajak PUIC Kompak agar Tak Kesulitan Bela Palestina
jpnn.com, TEHRAN - Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang memimpin delegasi Indonesia pada Sidang Uni Parlemen Negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) atau The Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Tehran, Iran menyerukan tentang pentingnya negeri muslim untuk kompak. Menurutnya, kekompakan negara-negara Islam akan bisa menjadi terobosan dalam menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi anggota OKI.
Fadli melalui siaran pers ke media mengatakan, isu penting yang sejak awal diangkat oleh delegasi parlemen Indonesia adalah memperkuat PUIC. "Mustahil PUIC bisa menjadi organisasi yang kuat dan berpengaruh jika negara-negara nuslim sendiri terlibat dalam konflik dan perpecahan,” ujar Fadli pada pembukaan sidang PUIC di Tehran, Selasa (16/1) yang dihadiri Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani itu.
Fadli menambahkan, selama ini negara-negara OKI justru kesulitan membela Palestina. Bahkan, Israel dan Amerika Serikat terus-menerus mengangkangi negara-negara Islam.
“Karena kita sendiri memang tercerai-berai, terpecah belah. Negara-negara muslim harus menyadari hal ini dan mulai berbenah,” tegasnya.
Politikus Partai Gerindra itu juga menyinggung tentang penderitaan etnis Rohingya di Myanmar. Masyarakat minoritas muslim di Myanmar itu kini dipersekusi dan terusir hingga mengungsi ke negara lain.
Karena itu, Indonesia mengajak kepada negara-negara muslim untuk menunjukkan solidaritas kepada warga Rohingya. Sebab, persoalan Rohingya adalah tragedi kemanusiaan terburuk sepanjang tahun 2017.
“Dilaporkan bahwa jumlah korban jiwa Rohingya mencapai 6.700 dalam satu bulan. Sekitar 1,1 juta muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar ke Bangladesh untuk melarikan diri dari apa yang oleh PBB disebut pembersihan etnis sistematis,” ucapnya.
Selain itu, Fadli juga menyuarakan pentingnya negara-negara muslim memerangi kemiskinan. Sebab, setengah dari kemiskinan global berada di dunia Islam.