Fadli Zon: Menkopolhukam Kok Mengoreksi Ucapan Presiden soal Baasyir?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik inkonsistensi pemerintah dalam upaya pembebasan Ustaz Abu Bakar Baasyir. Fadli heran di internal pemerintah justru ada sikap dan pernyataan-pernyataan berbeda ihwal rencana pembebasan Baasyir.
Di satu sisi Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyatakan menyetujui pembebasaan Baasyir dengan alasan kemanusiaan.
Namun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukkam) Wiranto menyatakan pembebasaan Bassyir masih akan dikaji lagi.
“Pro kontra ya, kemudian iya akan dibebaskan, ada juga yang mengatakan belum tentu dan sebagainya. Jadi kan satu inkonsistensi yang sangat telanjang, begitu ya,” kata Fadli kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1).
Dia pun heran Menkopolhukkam Wiranto bisa mengoreksi kebijakan Presiden Jokowi dalam hal rencana pembebasaan Ustaz Baasyir tersebut.
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa ucapan presiden itu seharusnya diibaratkan sebagai sabdo pandito ratu.
“Loh, ini kan presiden sendiri yang bicara. Masa menkopolhukkam mengoreksi presiden, bagaimana ceritanya begitu? Masa ada menkopolhukkam mengoreksi ucapan presiden, misalnya itu benar ya beritanya,” ungkap Fadli.
Karena itu, sekali lagi Fadli mempertanyakan kebenaran pernyataan pemerintah. Pasalnya, ada perbedaan pernyataan antara presiden, menkopolhukkam dan penasihat hukum Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – Kiai Ma’ruf Amin (TKN Jokowi – Kiai Ma’ruf), serta Yusril Ihza Mahendra.