Fahri Dorong Audit Dana Asian Games 2018
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mendesak audit dana Asian Games 2018. Hal ini diungkap Fahri menyusul adanya operasi tangkap tangan (OTT) di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia mengaku sudah lama mendengar bahwa dalam Asian Games kemarin yang dianggap pesta rakyat, dan ajang olahraga yang membanggakan, pasti ada banyak sumbangan dari orang-orang yang pengin melihat maraknya perhelatan itu.
“Nah, ini perlu ada audit yang menyeluruh terhadap Asian Games itu,” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/12).
Mantan wakil sekretaris jenderal (wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menuturkan, audit itu untuk melihat apakah penggunaan dana Asian Games tersebut sudah transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Apakah betul-betul penggunaan dana itu sudah sangat akuntabel, dan betul-betul bersih dari kemungkinan terjadinya penyelewengan,” ungkap politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tiga orang dari Kementerian Pemuda dan Olahgara (Kemenpora) dan dua petinggi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai tersangka suap pengalokasian dana hibah tahun anggaran 2018 senilai Rp 17,9 miliar.
Tiga tersangka penerima suap adalah Deputi IV Kemenpora Mulyana, Pejabat Pembuat Komitmen pada Kemenpora Adhi Purnomo, dan seorang staf Kemenpora bernama Eko Triyanto. Sedangkan pemberi suap diduga Sekretaris Jenderal KONI Ending Fuad Hamidy dan Bendahara Umum KONI Jhonny E. Awuy.(boy/jpnn)