Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Fahri Hamzah: Cegah Penumpang Gelap yang Ingin Adu Domba KPK dengan Polri

Selasa, 14 November 2023 – 22:09 WIB
Fahri Hamzah: Cegah Penumpang Gelap yang Ingin Adu Domba KPK dengan Polri - JPNN.COM
Suasana diskusi publik bertajuk Disharmoni Penegak Hukum dalam Pemberantasan Korupsi di Aula Student Center, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (14/11). Foto: Dok Panitia diskusi publik

jpnn.com, JAKARTA - Pemberantasan korupsi merupakan salah satu cita-cita reformasi dan jalan yang diharapkan oleh rakyat dalam mencapai kesejahteraan.

Berbagai instrumen hukum yang dilengkapi berbagai institusi seperti kepolisian, kejaksaan, peradilan serta lembaga khusus, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam perjalannya, banyak pihak merasa terusik karena merasa terganggu dengan pemberantasan korupsi. Mereka berupaya melemahkan sistem pemberantasan korupsi seperti mengadu domba antarlembaga yang membidanginya.

Menurut aktivis 98 Fahri Hamzah, antarlembaga penegak hukum perlu dipastikan bekerja bersama-sama. Perlu keharmonisan menaungi KPK, kepolisian, kejaksaan dan peradilan untuk dapat membumihanguskan korupsi dari Tanah Air.

Jika terdapat disharmoni antarpenegak hukum, kata dia, berpotensi diadu domba oleh pihak yang tidak ingin pemberantasan korupsi berjalan sistematis, terstruktur dan masif.

"Kalau kita izinkan lembaga ini saling menyerang maka tentu akan ada penumpang gelap yang tidak ingin pemberantasan korupsi dijalankan secara sistemik dan tuntas," katanya saat menjadi narasumber pada diskusi publik bertajuk Disharmoni Penegak Hukum dalam Pemberantasan Korupsi di Aula Student Center, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (14/11).

Fahri mengatakan KPK berikut pimpinannya saat ini bekerja jauh lebih profesional dari sebelumnya. Mereka bekerja di atas undang-undangnya yang sudah diperbaiki.

Jika kasus yang saat ini menjerat Ketua KPK Firli Bahuri terjadi sebelum UU KPK direvisi maka dapat menimbulkan cicak vs buaya IV.

Aktivis 98 Fahri Hamzah mengatakan antarlembaga penegak hukum di Indonesia harus dipastikan bekerja bersama-sama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News