Fahri Hamzah: KPK Sudah Menyerah, tapi Minta Tepuk Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah salah jalan karena kerap melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
“KPK sudah salah salah jalan, KPK itu sudah salah langkah,” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11).
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan KPK juga sekarang terkesan lempar handuk dalam pemberantasan korupsi dengan meminta presiden mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu). “Sebenarnya KPK itu sudah menyerah,” tegas Fahri.
Nah, Fahri menyebut sebenarnya ada dua langkah menyikapi permintaan komisi yang dipimpin Agus Rahardjo tersebut. Pertama, kalau bisa calon presiden (capres) yang ada sekarang ini menyiapkan strategi terkait pemberantasan korupsi dalam 100 hari awal mereka memimpin nanti jika terpilih. “Jadi, 100 hari pertama waktu mereka berkuasa dan dilantik 20 Oktober tahun depan, pada 2018 sudah disiapkan,” katanya.
Kedua, kata dia, karena permintaan KPK sekarang kepada Jokowi, maka kalau presiden mau mengeluarkan perppu, buatlah yang mengintegrasikan banyak lembaga ke dalam satu payung. “Kalau saya strateginya begitu. Jadi, KPK, Komnas HAM, Ombudsman, LPSK, Komnas Perempuan dan Anak digabung dalam satu lembaga menjadi lembaga complain,” katanya.
Dia yakin, lembaga itu akan menjadi raksasa, dan tempat orang melaporkan malapraktik di dalam pelayanan publik, pengadaan barang, tender, dan lainnya. Menurut dia, hal ini juga sudah dilakukan di banyak negara. Sehingga betul-betul efek dari kehadiran lembaga besar itu pada perbaikan indeks persepsi korupsi bangsa. “Itu contoh yang ada di Korea Selatan. Kalau Pak Jokowi mau, itu dahsyat itu,” ujarnya.
Namun, Fahri mengatakan, kalau KPK sekarang hanya mengandalkan OTT bahkan mengklaim bisa melakukan setiap hari jika personelnya cukup, itu menandakan bahwa lembaga antikorupsi itu frustrasi. “Artinya, KPK itu gagal,” katanya.
Dia juga menyayangkan KPK bilang bisa melakukan OTT setiap hari. “Loh ketua KPK kan malah bilang 'kalau mau setiap hari ada OTT', artinya Anda gagal dong bos. Ini orang gagal, tapi minta tepuk tangan terus. Otak orang diputar ke arah yang salah,” katanya. (boy/jpnn)