Fahri: Mengapa Statistik Kemiskinan Kita Berbicara Beda?
Tentu ini sebuah paradoks, karena dalam waktu yang sama tingkat kemiskinan diklaim mengalami penurunan. "Padahal sumber utama kemiskinan adalah kemiskinan pedesaan yang sumber pencaharian utamanya adalah pertanian," jelasnya.
Menurut dia, inilah yang perlu disampaikan secara jujur sebab rakyat tidak berubah nasibnya hanya karena ada statistik yang memotret kemiskinan secara sumir. Pemerintah harus berani mengambil terobosan untuk mengukur kemiskinan dan kesejahteraan rakyat secara nyata.
Penyembunyian keadaan rakyat dengan menggunakan statistik dapat dikatagorikan sebagai kebohongan yang disamarkan.
“Praktik ini harus dihentikan," tegasnya. Fahri mengaku sudah menonton sebuah video presiden mengarakan agar BPS mengadakan survei kemiskinan setelah pembagian beras miskin.
"Sekarang ia bernama RASTRA (beras sejahtera). Kita tahu bahwa penghitungan kemiskinan kita menggunakan konsumsi kalori. Maka dengan sekali bagi beras kemiskinan bisa hilang. Tega sekali pemerintah kita," paparnya.
Mantan wakil sekretaris jenderal (wasekjen PKS) itu mengingatkan sudah cukuplah dan jangan ada lagi dusta seperti ini.
“Kalau kita miskin ya miskin saja. Mari kita miskin bersama-sama. Jangan sampai statistik dipakai menghibur elite dan opini tapi rakyat tambah sengsara," pungkasnya.(boy/jpnn)