Fakta di Balik Manfaat Diet Detoks
Faktanya, penelitian mengenai diet detoks masih sedikit sekali. Kalaupun ada, penelitian tersebut masih punya banyak kekurangan sehingga tidak bisa dijadikan sebagai acuan.
Lagi pula, paru, ginjal dan hati adalah dua organ yang secara otomatis melakukan pembersihan racun dari tubuh. Selama dalam kondisi sehat, ketiga organ tersebut bekerja dengan sangat efektif dalam membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh melalui urine dan feses.
Lalu, bagaimana bisa seseorang merasa lebih semangat ketika melakukan diet detoks? Hal ini mungkin dikaitkan dengan berkurangnya asupan gula sederhana serta makanan tinggi lemak. Ketiadaan jenis komponen makanan yang tinggi kalori itu mungkin berperan dalam munculnya efek semangat.
Isu kedua yang digaungkan terkait cara detoksifikasi tubuh ini adalah seputar kecukupan zat gizi yang masuk ke tubuh. Bila tubuh berpuasa dan hanya diberikan asupan sedikit, tentunya ada potensi kekurangan gula darah (hipoglikemia).
Efek hipoglikemia akan lebih dirasakan ketika tubuh melakukan banyak aktivitas, yang tentunya juga butuh gula darah dalam jumlah yang cukup. Saat benar-benar terjadi, tubuh akan merasa pusing, lemas, berkeringat dingin, dan muncul rasa ingin pingsan.
Lebih dari itu, tubuh juga berisiko kekurangan banyak nutrisi yang dominan terdapat dari sumber hewani. Beberapa di antaranya, misalnya kalsium, vitamin D, dan zat besi. Tentunya, kekurangan zat-zat gizi tersebut memiliki efek samping yang lebih banyak lagi di tubuh.
Mengingat kontroversi yang cukup banyak, dibarengi dengan tingkat keamanan yang belum terbukti oleh penelitian, ada baiknya untuk berhati-hati sebelum melakukan diet detoks.
Anda perlu terlebih dahulu berkonsultasi pada dokter sebelum mengaplikasikan metode diet tersebut.