Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi
jpnn.com, ISTANBUL - Beberapa saat sebelum nyawanya melayang, Jamal Khashoggi masih berbincang dengan Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi itu membujuk kolumnis Washington Post tersebut pulang ke Riyadh. Percakapan itu tercatat dalam perincian telepon Konsulat Saudi di Istanbul.
’’Pangeran menghubungi Khashoggi beberapa saat setelah dia diamankan di dalam konsulat.’’ Demikian tulis Yeni Safak dalam reportasenya kemarin (22/10), mengutip sumber internal pemerintahan.
Kabarnya, Maher Abdulaziz Mutreb-lah yang melakukan panggilan ke Riyadh dari telepon genggamnya. Dia mengontak Bader Al Asaker, kepala staf kantor MBS, dari gedung konsulat.
Pada 2 Oktober itu, Mutreb melakukan lima panggilan. Empat di antaranya ke kantor MBS dan satu yang lain ke Amerika Serikat (AS). Menurut harian pro-pemerintah itu, panggilan ke AS tersebut ditujukan ke nomor adik MBS, Khaled bin Salman. Khaled menjabat duta besar Saudi untuk AS.
Sejak kematian Khashoggi, kabarnya Khaled langsung pulang ke Riyadh. Dia pulalah yang lantas ditugaskan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Turki untuk bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan. Bahkan, sempat beredar kabar bahwa raja yang berang pada MBS atas kasus tersebut bakal mengalihkan posisi putra mahkota kepada Khaled.
Kemarin MBS dan ayahandanya menyampaikan belasungkawa kepada Salah, putra Khashoggi, melalui sambungan telepon. Versi The Wall Street Journal, Salah selama ini tidak pernah meninggalkan Saudi. Dia juga dilarang terbang ke AS untuk bertemu ayahnya yang mengasingkan diri di sana sejak 2017.
Bersamaan dengan itu, media Turki juga melaporkan bahwa Hatice Cenghiz, tunangan Khashoggi, kini dijaga ketat. Perempuan berkacamata yang memperkarakan raibnya Khashoggi pada 2 Oktober tersebut kini dikawal 24 jam penuh. Itu terjadi setelah Saudi mengakui bahwa pria 59 tahun tersebut dibunuh di gedung konsulat.
Rezim Erdogan irit bicara soal investigasi Khashoggi. Tapi, mereka tidak pernah membantah fakta yang dipaparkan media. Terutama Yeni Safak. Rencananya, Erdogan mengungkap hasil penyelidikan Turki secara lengkap hari ini (23/10). Dia akan membahas lebih dahulu kasus tersebut dengan para menterinya.