Fatayat NU: Perempuan Siap Adang Teroris
Staf Khusus Kemenpora ini mengungkapkan, data BNPT menyebutkan 2,7 juta orang Indonesia terlibat aksi teror atau sekitar satu persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Sementara sumber lain menyebutkan 12 ribu orang aktif dalam jaringan yang diduga terkait teroris.
sebanyak 2000–3000 orang adalah usia 18 sampai 23 tahun.
Sementara tren terakhir menunjukan tingginya keterlibatan perempuan dalam kasus aktif terorisme.
"Para jihadis banyak mempergunakan perempuan sebagai alat untuk melancarkan aksinya. Di sini peran perempuan sangat signifikan, di samping untuk membendung generasi muda dari upaya ideologisasi radikal, juga sebagai upaya untuk membendung dirinya sendiri dan perempuan lain dari ideologi-ideologi yang merongrong NRKI," ungkapnya.
Merujuk data dari BNPT, ada banyak faktor pendorong dalam aksi terorisme.
Di antaranya, lemahnya ekonomi, sempitnya pengetahuan agama yang terbuka, minimnya aktivitas remaja yang produktif dan menyenangkan, dan akses informasi yang terbuka tidak diimbangi dengan pengetahuan yang menyeluruh.
"Dalam upaya mengadang laju keterlibatan anak-anak muda dan perempuan dalam terorisme, PP Fatayat NU meluncurkan seribu dai perempuan yang siap menyebar virus Islam damai di seluruh penjuru nusantara," ungkap Anggi.