FEATURE : Masuk Tegap, Keluar Dipapah
Senin, 26 April 2010 – 03:32 WIB
Setiap Ramdan dirawat di rumah sakit untuk transfusi albumin, Elly selalu menjenguk. Salah seorang cucu Elly juga seusia Ramdan, yakni tiga tahun. "Karena itu, saya seperti ikut merasakan penderitaannya," ungkapnya.
Sebagai sahabat dan saudara, sejak berangkat dari Trenggalek, Elly bertekad mendukung Ramdan dan ibunya dengan menonton tayangan operasi. Namun, begitu menghadap layar, ternyata dia tak kuat.
Air mata Elly terus mengalir karena trenyuh atas pengorbanan Sulistyowati. "Bu Lis (panggilan Sulistyowati, Red) itu sampai rela mempertaruhkan nyawanya. Begitulah seorang ibu. Apa pun demi anaknya akan dilakukan," kata Elly dengan mata berkaca-kaca.
Raut wajah sedih lain ditunjukkan Tunggu Utomo. Setelah mengantarkan Bambang ke Graha Amerta, adik ketiga Sulistyowati itu memang kembali ke GBPT. Dia bersama istrinya, Nasitul Chutta, dan kakaknya, Sulistyorini. Kendati mencoba tegar, bapak dua anak tersebut juga tak kuat menahan air mata selama melihat tayangan monitor yang mempertunjukkan proses pembedahan tubuh sang kakak dan keponakannya itu. Saking tak kuatnya menahan tangis, dia sering menutupi mulutnya dengan telapak tangan.