Fenomena Hujan Es Kembali Melanda Desa Kunyit Tanah Laut
jpnn.com, TANAH LAUT - Fenomena alam hujan es terjadi di Desa Kunyit Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (13/4).
“Fenomena ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Tujuh tahun lalu," ucap Itah (35) warga Jalan Atilam RT 5 Desa Bajuin, Sabtu (13/4) kemarin.
Itah mengaku hujan es yang terjadi kemarin siang sekitar pukul 13.30 Wita itu berbeda dengan tujuh tahun yang lalu. Saat itu, hujan es itu tidak disertai guyuran hujan, namun hanya angin dan hujan es.
" Yang kemarin siang, angin dan hujan lebat," jelasnya. Dia menambahkan hujan es yang terjadi berlangsung sekitar setengah jam. Jika dibandingkan waktunya, lebih lama dibandingkan dengan tujuh tahun lalu.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Bayu Kencana Putra memastikan bahwa hujan es yang menghebohkan masyarakat tersebut bukan rekayasa. "Iya, itu memang hujan es," katanya kepada Radar Banjarmasin.
Dia menjelaskan, peristiwa langka itu terjadi karena adanya proses konveksi atau pemanasan vertikal pembawa uap air yang mengakibatkan terbentuknya butir-butir awan berupa es. "Kalau proses konveksi tambah kuat, maka awan semakin tebal dan komponen es semakin besar," jelasnya.
Ditambahkannya, fenomena langka itu biasanya terjadi pada masa transisi atau pancaroba. Baik dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya. "Hujan es terjadi pada saat hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang dengan durasi singkat," tambahnya.
Sementara hujan yang terjadi di wilayah Bajuin sendiri menurutnya hanya bersifat lokal. Selain didukung adanya konveksi kuat, juga dipengaruhi oleh konvergensi atau mengumpulnya massa udara di suatu daerah yang membantu pembentukan awan tebal di wilayah sekitar Kalimantan Selatan dan Tengah.