Festival Indonesia Bertutur 2024 Dibuka, Ingatkan Keseimbangan Alam & Keberlanjutan Budaya
Dirjen Hilmar mengatakan jika kedua hal ini dipertemukan, Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah.
"Festival Indonesia Bertutur bertujuan mengangkat semua itu ke dalam satu rangkaian kegiatan,” ujar Hilmar.
Lebih lanjut Hilmar menekankan pentingnya kearifan-kearifan yang diwariskan leluhur dilihat kembali dan digunakan sebagai panduan menghadapi tantangan masa depan.
“Jika warisan-warisan itu menunjukkan tanda-tanda kepunahan pada generasi saat ini, berarti ada perilaku yang keliru dan harus segera diperbaiki,” tambahnya.
Pembukaan Indonesia Bertutur 2024 ditandai dengan seremoni membunyikan Okokan, alat musik tradisional Bali yang menjadi simbol kesuburan, penciptaan, dan keharmonisan.
Okokan dibunyikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, Direktur Perfilman, Musik dan Media Ahmad Mahendra, Direktur Festival Indonesia Bertutur 2024 Taba Sanchabakhtiar, dan Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2024 Melati Suryodarmo.
Pembukaan Indonesia Bertutur 2024 juga menandai dibukanya rangkaian kegiatan di lokasi untuk publik, yakni ARMA Museum and Resort, Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, TONYRAKA Art Gallery, Neka Art
Museum, dan Museum Puri Lukisan.
Masyarakat dapat menikmati berbagai kegiatan selama 12 hari, mulai 7-18 Agustus 2024.