Festival Sidang Balai Panjang Tanah Periuk: Merawat Lingkungan Melalui Kearifan Lokal
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Dusun Tanah Periuk M. Sayuti menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
“Penanaman pohon dan penebaran benih ikan ini adalah contoh nyata bagaimana kita semua bisa berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Kita harus terus merawat alam ini agar bisa diwariskan kepada anak-cucu kita,” ujar Sayuti.
Selain penebaran benih dan penanaman pohon, festival ini menyajikan karnaval budaya, penampilan Tari Meredam Raja Kabupaten Bungo, Tari Dipulau Kadinet, hingga pameran UMKM lokal.
Festival Sidang Balai Panjang Tanah Periuk ini membuktikan pelestarian budaya dan lingkungan dapat berjalan beriringan.
“Dengan semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama, masyarakat Tanah Periuk tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memastikan lingkungan yang sehat dan lestari untuk generasi mendatang,” pungkas Sayuti.
Festival Sidang Balai Panjang yang digelar di Kabupaten Bungo ini merupakan satu dari 12 festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 yang diharapkan menjadi katalis bagi upaya pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang DAS Batanghari, membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang.
Kenduri Swarnabhumi sendiri akan digelar di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, yakni di 10 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dengan mengangkat narasi hubungan penting antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai, dan sebaliknya juga tentang pelestarian lingkungan untuk kebudayaan berkelanjutan.
Rangkaian pagelaran festival budaya yang akan diselenggarakan ole masyarakat setempat ini menjadi momentum memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan lokalnya.