Fesyen dan Kerajinan Dominasi Ekspor Industri Kreatif
jpnn.com - JAKARTA--Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri kreatif nasional.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81 persen, diikuti fesyen dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen dan arsitektur 5,59 persen.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan fesyen dan kerajinan merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan, hingga pasar ekspor.
“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kreatif nasional, yang pertumbuhannya semakin meningkat sekitar tujuh persen per tahun,” tegas Menperin di Jakarta, Rabu (12/8).
Menurut Menperin, kerajinan tradisional yang telah diwariskan para sesepuh Indonesia mampu menghasilkan produk-produk unggulan dan mempunyai nilai kekayaan tradisi ataupun corak yang tinggi, baik dari aspek kerajinan, anyaman, tenun, gerabah, ataupun produk sandang yang masing-masing memiliki berbagai bentuk yang indah dan fungsi beragam.
Kerajinan tradisonal juga memiliki potensi besar sebagai komoditas industri kreatif yang bernilai estetika dan ekonomi tinggi.
Dia meyakini, ekonomi kreatif masih potensial dan bisa menjadi kekuatan baru dalam meningkatkan perekonomian nasional ke depannya, karena didukung dengan sumber daya yang tidak terhabiskan.
“Sumber daya utamanya adalah orang kreatif yang dapat terus berkembang dan menciptakan nilai tambah. Terlebih lagi dengan terciptanya iklim yang kondusif, diharapkan akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi ekonomi maupun non ekonomi,” pungkasnya. (esy/jpnn)