Firli Bahuri Bekerja Sama dengan Polri demi Indonesia Bebas Korupsi
Lebih jauh, Firli menyampaikan pentingnya sinergi dan orkestrasi dalam memberantas korupsi.
Menurutnya, semua pihak dalam kamar kekuasaan baik legislatif, eksekutif dan yudikatif, APH, penyelenggara negara, aparat keamanan dan parpol serta kementerian/lembaga wajib melibatkan diri melawan korupsi.
Namun faktanya, sambung Firli, sampai saat ini masih banyak lembaga yang permisif dengan korupsi. Mereka seakan membenarkan korupsi bahkan seolah bersikap damai berdampingan.
Bahkan, tambahnya, amat disayangkan ada pula yang melakukan perlawanan ketika pimpinan lembaganya atau pun oknum penyelenggara negara tersangkut korupsi.
"Ini yang kita kenal dengan When the corruptors strike Back," kata dia.
Firli mengungkapkan, para pelaku melakukan serangan balik dengan segala cara seperti perlawanan verbal maupun nonverbal.
Tak jarang serangan itu berlangsung dengan cara kasar dengan maksud mengintimidasi serta berlindung di balik simbol-simbol dan atribut kekuasaannya.
"Lebih aneh lagi When the corruptors strike Back dilakukan terhadap KPK. Mereka sangat leluasa dan bebas. Di situ lah tantangan pemberantasan korupsi sehingga butuh sinergi dan orkestrasi," ungkap Firli.