FirManmu Sorot Politik Dinasti, Sahabat Minta Bukti
Herman Man menambahkan, penyerapan APBD lebih banyak untuk belanja pegawai dikarenakan banyak tenaga honor yang direkrut tanpa melalui prosedur yang benar. Oleh karena itu, FirManmu akan meluruskan persoalan ini, sehingga APBD lebih banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan.
Sementara itu, Jonas kembali menegaskan bahwa penataan birokrasi sudah sesuai aturan. Soal penempatan pejabat, Jonas mengaku heran dengan tuduhan politik dinasti. Sebab penempatan pejabat memang sesuai aturan. Kecuali dia merekrut keluarganya dari kabupaten lain masuk ke Kota Kupang. Lebih dari itu, pejabat yang tergolong keluarganya tidak banyak menguasai jabatan di birokrasi seperti yang dituduhkan.
Soal efisiensi anggaran, Jonas mengatakan, Sahabat akan berupaya untuk melakukan efisiensi perjalanan dinas, belanja barang dan lainnya sembari menggali potensi PAD. “Tidak dengan cara menghentikan pegawai kontrak seperti yang disampaikan Pak Herman. Kasihan mereka kalau diberhentikan,” tandas Jonas.
Pada sesi tanya jawab di segmen kedua, Jefri bertanya soal cetusan dari Sahabat agar reformasi birokrasi terhindar dari praktik KKN. Dengan singkat Jonas menjawab, kalau pemerintahan kota ini penuh dengan KKN, berarti semua program tidak akan jalan. Nyatanya, semua program di era kepemimpinannya berjalan dengan baik.
Niko Frans menambahkan, penataan birokrasi harus tidak boleh keluar dari aturan. Dan yang paling inti, menurut dia, seluruhnya harus dilandasi dengan semangat dari penyelenggara.
Balik bertanya, Jonas mengatakan, penataan birokrasi tidak semudah yang disampaikan paket FirManmu. Dan faktanya, penataan birokrasi sudah dia lakukan sesuai mekanisme. Oleh karena itu, dia meminta paket FirManmu untuk menunjukan siapa-siapa pejabat yang tergolong keluarganya, sebagaimana tuduhan paket FirManmu tentang politik dinasti.
Menanggapi pertanyaan itu, Jefri mengatakan, tanpa harus dia jawab, semua warga kota telah mengetahui keluarga penguasa yang menempati jabatan-jabatan strategis.
“Saya sebenarnya tidak perlu jawab secara tegas sebab semua orang sudah tahu,” katanya. Mendengar jawaban Jefri, Jonas hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.