Forum Ilmiah Dokter Umum: MSG Tidak Bikin Orang Bodoh
jpnn.com, SURABAYA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerja sama dengan Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) menyelenggarakan forum ilmiah bertajuk Clinical Management & Implications in Primary Care Update. Forum ilmiah yang digelar berbarengan dengan event “Surabaya 2018 Physician Forum” itu akan selenggarakan selama 2 hari, 25-26 Agustus 2018 di Dyandra Convention Center.
Sebanyak 550 dokter umum di Surabaya baik itu dokter rumah sakit, Puskesmas, klinik, maupun dokter swasta turut menghadiri event tersebut. Dipastikan, para peserta forum akan dapat meningkatkan sinergi, saling dukungan dan sinergi kerjasama beberapa pilar utama dari aspek pelayanan primer yakni dokter umum sebagai stakeholder utama, aspek kefarmasian serta industri kesehatan dan layanan pendukung kesehatan serta regulasi penanganan layanan primer.
Dokter Johannes Chandrawinata, MND, SpGK selaku dokter gizi klinik di RS Melinda Bandung, mengisi sesi di hari pertama setelah makan siang. Dia membawakan topik “Fakta-fakta ilmiah keamanan MSG terkait dengan isu-isu kesehatan”. Dengan membawa review terbaru tentang MSG dari jurnal Elsevier Pathophysiology tahun 2017 berjudul “Update on food safety of monosodium L-glutamate (MSG)” review dari peneliti Helen Nonye Henry-Unaeze.
Dokter Johannes memaparkan secara rinci fakta-fakta ilmiah MSG dengan isu-isu kesehatan yang beredar di masyarakat.
“Banyak mitos tentang bahaya MSG berasal dari penelitian pada hewan yang tidak relevan untuk diterapkan pada manusia,” ungkap dr. Johannes.
“Faktanya, badan kesehatan dunia dan Indonesia menyatakan MSG sebagai bahan tambahan pangan (BTP) yang aman digunakan dengan ADI (acceptable daily intake) tidak ditentukan alias boleh dipakai secukupnya,” tambah dr. Johannes menegaskan.
Menurut dr. Johannes, glutamat baik yang berasal dari MSG ataupun sumber alami diserap dan dimetabolisme sama didalam tubuh. “Karena 95 persen glutamat dalam makanan digunakan sebagai sumber energi dalam usus halus,” kata dr. Johannes.