FPDIP Kritisi Pidato SBY
Senin, 16 Agustus 2010 – 22:35 WIB
Namun demikian Hendrawan juga mengakui, dilihat dari nota keuangan pemerintah di RAPBN 2011 yang disampaikan Presiden SBY ke DPR memang menunjukkan adanya peningkatan pengeluaran pemerintah agar pertumbuhan perekonomain dapat bergerak cepat. Namun Hendrawan juga mencatat bahwa postur RAPBN masih saja bergantung pada hutang.
"Kita tidak bisa lepas dari kecandunan dan ketergantungan dari hutang. Yang menarik, untuk bunga hutang saja Rp 116 triliun. Itu lebih besar dari kesehatan dan pertahanan. Itu baru cicilan bunga, belum cicilan pokoknya," ucap Hendrawan.
Lebih lanjut Hendrawan juga mempersoalkan strategi pengelolaan sumber daya alam (SDA) oleh pemerintah. "Yang saya khawatirkan, kita sedang mengulangi ritual yang sama dengan era Pak Harto, dengan 24 tahun ke depan kita mencapai krisi yang sama karena tidak ada perubahan strategi kita kepada hutang dan pengelolaan SDA," tukasnya.(ara/jpnn)