FSGI Tuntut Kematian Dua Santri Ponpes Al Zaytun Diusut
jpnn.com - jpnn.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menuntut kematian dua orang santri kelas 8 Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, diusut tuntas oleh pihak berwajib.
"Peristiwa ini terjadi di lingkungan Ponpes Al-Zaytun, sehingga pihak Al Zaytun harus bertanggungjawab atas kematian peserta didiknya," tegas Sekjen FSGI, Retno Listyarti dalam keterangan persnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/3).
Menurut Retno, Kementerian Agama RI perlu membentuk tim investigasi kasus itu. Sejatinya, kata Retno, sekolah atau lembaga pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman buat peserta didik.
"FSGI akan melapor ke KPAI untuk ikut mengusut peristiwa tewasnya santri Al-Zaytun, apakah kecelakaan atau ada kelalaian pihak Ponpes Al Zaytun dalam melindungi peserta didiknya," tegasnya.
Retno membeberkan, dari informasi yang dihimpun FSGI, kematian Alfian Sidiq dan Cahya Gumilang terjadi saat kegiatan kepramukaan berlangsung di lingkungan ponpes, Minggu (5/3). Namun kedua santri tidak mengikuti kegiatan kepramukaan dan secara sembunyi-sembunyi menyelinap berenang.
Atas informasi ini, menurut Retno, menunjukkan ada dugaan kelalaian dalam pengawasan pihak sekolah terhadap peserta didiknya.
Alfian Sidiq dan Cahya Gumilang ditemukan tewas mengambang di kolam besar Alkautsar yang berada di dalam lingkungan Ponpes Al Zaytun pada pukul 15.20 WIB, jelang adzan ashar.
Selain itu juga, menurut Retno, ada dugaan perlakuan diskriminatif manajemen Al-Zaytun terhadap sejumlah santri yang orangtuanya sedang menggugat manajemen ponpes terbesar di Indramayu tersebut.