Gabung ISIS demi Budak Seks, Pria Selandia Baru Ini Kecele
jpnn.com, SYRIA - Mark Taylor, 42, adalah salah satu kombatan asing yang bergabung dengan ISIS. Dia meninggalkan kampung halamannya nan asri dan damai di Selandia Baru untuk bertempur bersama kelompok militan di Syria pada 2014.
Kini Mark merasa menyesal. Kehidupan di kekhalifahan ISIS ternyata tak seperti yang di harapkan. Selama lima tahun dia hanya dapat tugas menjaga perbatasan.
Namun, penyesalan terbesarnya adalah, dia tidak pernah punya budak seks. Bukan karena dilarang, tapi tidak mampu. Ya, perempuan Yazidi yang ditawan lalu diperdagangkan ISIS sebagai budak ternyata terlalu mahal bagi Mark.
"Anda harus mempunyai uang USD 4 ribu (Rp 56 juta), itu pun hanya akan mendapatkan budak Yazidi yang tua, setidaknya berusia 50 tahun," katanya kepada ABC.
"Untuk yang masih menarik, setidaknya USD 10 ribu (Rp 140 juta) atau USD 20 ribu (Rp 283 juta)," ujar Mark.
BACA JUGA: Mengharukan, Mantan Budak Seks ISIS jadi Duta Kehormatan
Kini hidup Mark benar-benar berantakan. Dia mendekam di penjara Kurdi setelah ditangkap di Syria Utara pada Desember 2018. Selandia Baru pun ogah menerimanya kembali sebagai warga negara.
“Aku minta maaf karena menyebabkan terlalu banyak masalah. Aku tidak tahu apakah aku bisa kembali ke Selandia Baru. Namun apapun yang terjadi, pada akhirnya itu benar-benar sesuatu yang harus aku jalani selama sisa hidupku,” terang dia.