Gadis dan Monang Lahirkan Dua Bayi Harimau
jpnn.com, MEDAN - Populasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Indonesia bertambah dengan kelahiran anak hairmau. Kabar gembira ini datang dari Sanctuary Harimau Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) di Sumatera Utara.
''Dua anakan Harimau Sumatera ini lahir dari induk bernama Gadis dan Monang,'' ungkap Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno pada awak media, Jumat (14/12).
Gadis merupakan harimau korban konflik (terkena jerat) di daerah Kabupaten Mandailing Natal tahun 2016. Akibat terkena jerat, kaki kanan depan Gadis yang berusia 7 tahun harus diamputasi.
Sementara Monang merupakan harimau jantan yang berhasil dievakuasi dari desa Parmonangan, Simalungun pada tahun 2017 silam.
Untuk menghitung populasi Harimau Sumatera, KLHK telah melakukan kajian sejak tahun 2016, bekerja sama dengan para praktisi konservasi harimau.
Kajian ini dimaksudkan untuk memperbaharui informasi mengenai keberadaan Harimau Sumatera, setelah dirilis terakhir kali oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1994.
Metode yang digunakan dalam dua tahun tersebut adalah dengan pemodelan Population Viability Analysist (PVA). PVA adalah alat untuk mengkaji viabilitas tiap subpopulasi di lanskap berbeda, di bawah skenario ancaman tertentu seperti harvest, deforestasi, kombinasi harvest dan deforestasi serta metapopulasi.
Untuk spesies harimau sumatera, dari hasil perhitungan tersebut diperkirakan bahwa jumlah harimau sumatera di alam liar kurang lebih 603 ekor yang tersebar dalam 23 lanskap di Sumatera dengan jumlah masing-masing berkisar dari 1 hingga 185 individu.