Gagal Jadi Diplomat, Pilih Main Sinetron
Rabu, 19 Mei 2010 – 13:58 WIB
Gadis kelahiran Jakarta, 25 April 1987 itu menuturkan, selama empat tahun menyelesaikan pendidikan S1, dia kerap menolak tawaran sinetron kejar tayang (stripping). Dia hanya menerima film televisi (ftv) yang syutingnya tidak banyak memakan waktu. Itu sebabnya, kini begitu kuliahnya selesai dia ingin menjajal stripping. "Sekarang kan aku sudah lulus kuliah, jadi ikut stripping nggak ada beban kayak dulu.
Waktu kuliah selama empat tahun, aku sambil syuting ftv dan film. Aku juga dapat tugas sebagai (Runner Up I) Miss Indonesia. Jadi kalau mau syuting, sambil belajar. Kalau sekarang terserah mau ngapain saja," katanya.