Gagal Masuk Sekolah Bola karena Bapak Meninggal
Rabu, 13 Januari 2010 – 03:23 WIB
Ibu berusia 48 tahun itu kini bisa tersenyum lega. Berbeda dengan sepekan lalu ketika dia menyaksikan sang putra bungsu "beraksi" di televisi nasional. Ketika itu, Mumun langsung pingsan dan tak sadarkan diri. "Saya kaget bukan kepalang. Awalnya tak percaya kalau itu anak saya. Tapi, setelah dia dijatuhkan polisi, saya langsung yakin. Setelahnya nggak ingat apa-apa lagi," kenang Mumun.
Peristiwa itu tak akan pernah dilupakan oleh Mumun. Pada hari itu, ada dua kejadian besar yang dialami Mumun. Paginya, motor bebek milik kakak Hendri, Nanang Mulyana, raib ketika diparkir di pabrik tempatnya bekerja. Belum tuntas merenungkan hal itu, malamnya dia melihat Hendri digelandang belasan polisi karena dianggap "mengganggu" laga internasional antara timnas Indonesia melawan Oman.
Saat itu, ketika timnas kalah dari Oman, Hendri nekad masuk ke tengah lapangan. Dia menggiring bola hingga di depan gawang tim Oman. Saat itulah dia dibekuk polisi. "Alhamdulillah, ternyata anak saya tidak ditahan dan boleh langsung pulang," lanjutnya.