Gagasan Waketum Kadin Ini Sejalan dengan Kebijakan Presiden Jokowi
Ramal menambahkan gagasan kolaboratif itu bagaimana komunikasi harus berjalan dengan lancar, dapat saling mengerti sebab kalau tidak kebijakan yang akan diambil pemerintah tidak akan efektif.
“Membuat kebijakan misalnya tetapi kebijakannya tidak seirama atau tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pelaku usaha ya akhirnya kebijakan tinggal kebijakan,” imbuhnya.
Ramal berharap Kadin ke depan di bawah Arsjad juga akan berlaku inklusif bukan hanya berisi pengusaha-pengusaha besar saja tetapi merangkul semua pelaku usaha mikro kecil, menengah.
“Menurut Undang-Undang No Tahun 1987 itu Kadin ini lah satu satunya induk organisasi, apa kerjanya membina, menjembatani, mengomunikasikan dengan pemerintah, menjembatani antara pelaku usaha dengan investor, pelaku usaha sama pelaku usaha, baik itu besar dengan menengah, menengah dengan kecil, kecil dengan mikro,” terangnya.
Selain itu, Ramal menambahkan berjalan beriringan antara Kadin dan pemerintah bisa menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang bisa membuka lapangan kerja sehingga mampu menyerap tenaga kerja.
“Harapannya kan semakin banyak nanti lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, kalau hanya misalnya pemerintah kita harapkan membuka lapangan kerja berapa banyak PNS, TNI Polri pegawai BUMN kan gak mungkin kan. Jadi itu amat penting menurut saya visi misinya itu sudah jelas, Pak Arsjad ini jelas,” tuntasnya.
Senada dengan Ramal Ketua Kadin Sulawesi Tenggara Anton Timbang juga turut mendukung visi, misi serta pencalonan Arsjad Rasjid untuk menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia kedepan.
“Saya kira saya sangat mengapresiasi dengan rencana niat daripada Pak Arsjad terhadap visi misinya itu. Saya kira itu juga yang sangat-sangat kami rindukan, sangat kami dambakan, sosok pemimpin yang punya visi misi seperti itu, intinya kami Kadin Sulawesi Tenggara sangat mengapresiasi dan mendukung beliau untuk maju sebagai calon ketua umum Kadin berikutnya,” kata Anton.