Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gakoptindo Usul Tata Niaga Kedelai Harus Ditangani Pemerintah, Ini Alasannya

Senin, 28 Februari 2022 – 16:05 WIB
Gakoptindo Usul Tata Niaga Kedelai Harus Ditangani Pemerintah, Ini Alasannya - JPNN.COM
Lahan kedelai di Indonesia. Foto: dok Kementan

“Perbandingannya 60% untuk tempe dan 40% untuk tahu. Kalau tempe kami biasanya kedelai impor, tetapi tahu lebih bagus kedelai lokal,” kata Aip.

Terkait harga, Aip memperkirakan kemungkinan tren akan kembali normal saat Brasil mulai panen, yakni di Agustus sampai November 2022 mendatang.

Saat ini harga di gudang importir Rp 10.800 per kilogram, sedangkan harga di pengrajin Jakarta Barat dari agen Rp 11.300 per kilogram.

Pada kesempatan itu Gakoptindo meminta beberapa hal untuk penyelesaian permasalahan kedelai.

Dia mengatakan bahwa pemerintah diharapkan bisa mempersiapkan produksi kedelai sebesar 1 juta ton secara bertahap.

“Kami akan serap semua kedelai lokal petani dengan syarat sesuai standar mutu industri tahu tempe. Untuk itu, diperlukan perbaikan pascapanen kedelai,” ujar Aip.

Dia berkomitmen jika kualitas produksi kedelai lokal mampu memenuhi standar mutu tahu dan tempe maka akan dibeli dengan harga Rp 9.000- Rp 9.500 per kg.

Mutu yang dimaksud antara lain umur panen sesuai, keseragaman warna, tidak tercampur kotoran, dan sesuai standar mutu yang ditetapkan di lab uji.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin memberikan saran tentang kondisi kedelai di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close