Gandeng Community Forest Bersama BSIP, Pupuk Kaltim Target Tanam 7.489 Bibit Pohon
Hal ini direalisasikan melalui dukungan terhadap National Determined Contribution (NDC), dengan target penurunan emisi sebesar 32 persen pada 2030.
Langkah ini sejalan dengan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim dalam mendorong keberlanjutan, melalui percepatan laju dekarbonisasi dengan penanaman berbagai jenis pohon secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.
"Selain itu Community Forest juga ditujukan untuk pemanfaatan kembali lahan kurang produktif, seperti lahan tidur yang belum teroptimalisasi agar kembali menghasilkan. Dari hal tersebut, manfaat penanaman pun tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat," terang Meizar.
Melalui kerja sama Community Forest, Meizar berharap kawasan BPSI Tanaman Buah Tropika semakin optimal sebagai sarana riset, utamanya terkait pengelolaan produk instrumen hasil standardisasi tanaman buah tropika.
"Semoga program kerja sama Community Forest ini dapat menjadi kontribusi bersama dalam mencapai target Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060," tambah Meizar.
Kepala BPSI Tanaman Buah Tropika Yunimar, menyampaikan kerjasama community forest menjadi peluang untuk pengembangan sejumlah komoditas unggulan yang diproduksi BPSI Tanaman Buah Tropika, sehingga produktivitas dan kapasitasnya dapat semakin dipacu dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan program.
"Melalui Community Forest, komoditas buah unggulan lainnya pun bisa kita kembangkan sehingga makin berdampak terhadap kesejahteraan petani. Begitu pula penurunan emisi CO2 bisa turut ditekan untuk mencapai target yang diharapkan," papar Yunimar.
Sekretaris BSIP Haris Syahbuddin, menilai community forest menjadi salah satu upaya efektif dalam menekan emisi yang berdampak pada kenaikan suhu, serta ketersediaan air tanah agar tidak semakin hilang.