Gandeng Komsos KWI dan KAM, Kominfo Gelar Seminar Literasi Digital untuk Pengguna Medsos
Acara yang digelar akhir pekan kemaren itu dipimpin oleh MC kondang yaitu Nova Florentia Ambarwati.
Sebagai narasumber pertama, Dr. Relita Buaton, S.T, M.Kom menyampaikan tentang “Cakap Digital di Era Revolusi Industri 4.0” di mana pada paparannya beliau mengutarakan sejumlah hal yang di antaranya adalah perkembangan revolusi industri, dampak transformasi digital, beberapa jenis pekerjaan yang akan mempengaruhi lapangan pekerjaan dalam waktu lima tahun ke depan, serta cara optimalisasi sumber informasi serta komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Sejalan dengan paparan yang telah disampaikan sebelumnya, Dr. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si pun hendak menggarisbawahi beberapa hal melalui materi yang bertajuk “Tips dan Trik Menjaga Data Pribadi di Dunia Digital”.
Antara lain seperti; tantangan yang dihadapi masyarakat di era digital, dampak positif juga negative dalam menggunakan internet, dan salah satu hal yang cukup penting namun cenderung kerap dikesampingkan yakni terkait etika di dunia siber.
Adapun sebagai penutup dari sesi seminar tersebut, pemateri terakhir yakni Ignatius Haryanto Djoewanto, S.Sos, M.Hum turut berbagi perihal “Melek Media Digital Vs Hoaks”.
Di mana presentasi tersebut bersumber pada Modul Aman Bermedia Digital yang merupakan salah satu dari banyaknya kajian, kemudian dijadikan panduan bagi masyarakat umum agar melek akan literasi digital, yang diterbitkan oleh Kementerian Kominfo RI.
Sementara materi yang diutarakan meliputi fitur-fitur yang dapat digunakan guna melindungi/mencari perangkat digital, tips aman menjaga perangkat digital dan juga tips melindungi data diri pribadi baik yang bersifat umum juga khusus.
Sehubungan dengan upaya untuk melakukan evaluasi secara masif, para peserta seminar Literasi Digital juga diminta untuk mengunjungi platform digital lainnya, Mentimeter, guna memberikan tanggapan berupa satu kata yang dirasakan para peserta serta pesan dan kesan terkait acara yang telah diselenggarakan.(ray/jpnn)