Gandeng PBNU, Mentan Tanam Jagung Serentak di Indonesia
Padahal pada 2015, tambah Amran, Indonesia impor jagung 3,5 juta ton, tapi dengan digenjot program jagung, impor 2016 turun 62 persen dan 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak. Pada 2018 ini, Indonesia sudah ekspor jagung ratusan ribu ton.
“Jika tidak ada program Upaya Khusus, Indonesia akan impor empat ton sampai lima juta ton," kata dia.
Terkait kerja sama Kementan dengan PBNU 2018, adapun bantuan benih jagung di Pringsewu sebanyak 45 ton untuk 3.006 hektare yang nilainya mencapai Rp 1,9 miliar. Kementan pun memberikan bantuan untuk Kabupaten Pringsewu berupa padi gogo 1.050 hektare, traktor dua roda sepuluh unit, pompa air sepuluh unit, cultivator lima unit.
Selain itu, Kementan juga memberikan bantuan untuk Provinsi Lampung berupa bibit kopi robusta 830 hektare sebanyak 830 ribu batang, peremajaan kakao 270 hektare dengan bantuan bibit 270 ribu batang, rehabilitasi lada 1.125 haektare bantuan bibitnya 900 ribu batang dan rehabilitasi pala 200 hektare bantuan bibitnya 12 ribu batang.
Hadir Ketua Umum PBNU yang diwakili Ketua Bidang Ekonomi Umarsyah, Asisten Teritorial Angkatan Darat Mayjen TNI Supartodi, anggota DPD RI Anang Prihantoro, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dan Bupati Pringsewu Sujadi. Hadir juga Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar. (tan/jpnn)