Gandeng Pegiat Seni Budaya, Balad Erick Thohir Deklarasikan Dukungan di Subang
Terakhir, kata Ma’ruf kesuksesan itu pun ia ulangi saat memimpin Kementrian BUMN. Di eranya, perusahaan-perusahaan pelat merah yang dahulu kerap sakit-sakitan ia obati hingga kembali tegak berdiri.
“Perusahaan BUMN dahulu gemar rugi bukan untung. Seperti orang sakit yang selalu harus diberi obat dan infus. Menghabiskan uang negara, uang masyarakat. Setelah diobati, diperbaiki jadi perusahaan yang mulai untung. Tiga tahun terakhir, kontribusinya mencapai Rp 1.200 triliun,” ujar Ma’ruf.
Hal lain yang menurutnya menjadi alasan kenapa deklarasi ini dilakukan adalah karena baik secara pribadi maupun sebagai Menteri BUMN Erick Thohir selalu mendorong bukan saja pelestarian namun juga pengembangan seni dan budaya tradisional.
“Di bandara-bandara, Pak Erick kembali mengaktifkan acara-acara budaya yang menampilkan seni dan budaya tradisional kita,” ujar Ma’ruf.
Terbaru, ungkap Ma’ruf, Erick Thohir sukses melakukan transformasi Gedung Sarinah yang dulu lusuh dan identik dengan restoran cepat saji asing, menjadi New Sarinah yang dari sisi desain, tampilan jadi lebih menarik. Sarinah saat ini juga lebih menampilkan produk-produk UMKM.
Dia menilai Sarinah yang sempat hilang sisi sejarahnya kembali dikuatkan. Ada bagian yang berbentuk relief yang melambangkan keberpihakan Bung Karno terhadap masyarakat bawah.
Sarinah pun kini jadi creative center di tengah megahnya pencakar langit di Kota Jakarta menjadi tempat masyarakat bawah, UMKM berkumpul.
“Siapa pun, termasuk yang saat ini viral, anak-anak muda di ‘Citayam Fashion Week’ bisa memanfaatkan Gedung Sarinah,” ujar Ma’ruf.(fri/jpnn)