Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gandeng Stand Up Comedian, Uji Wawasan lewat Video Blog

Rabu, 29 Januari 2014 – 08:15 WIB
Gandeng Stand Up Comedian, Uji Wawasan lewat Video Blog - JPNN.COM
SADAR POLITIK: Pingkan Irwin dan Abdu Qowi Bastian menunjukkan tool kit Ayo Vote, sebuah gerakan edukasi politik bagi pemilih muda yang mereka gagas. Foto: Naufal Widi A.R/ Jawa Pos

Namun, berdasar social network yang mereka miliki, banyak yang tertarik menjadi sukarelawan. Misalnya, memasukkan data tentang caleg atau membantu saat Ayo Vote menggelar diskusi.

Mereka juga terkendala dana yang terbatas. Sebagai gerakan independen dan nonpartisan, Ayo Vote bergantung pada peran sponsor untuk menggelar kegiatannya. Misalnya, Dia-lo-gue Indonesia 2014 pada 15 Januari lalu. Mereka menggandeng Universitas Pelita Harapan guna menyukseskan kegiatan itu.

Pilihan Pingkan dan Qowi dengan gerakan Ayo Vote memang langkah tidak populer. Bahkan, tidak jarang ada pandangan minor tentang gerakan mereka. Tapi, semua itu tidak menyurutkan semangat anak-anak muda.

"Sejauh ini lumayan berhasil. Setelah datang ke acara kami, mereka lalu bilang, ooo ternyata seru juga ya," kata perempuan yang pernah menjadi country representative untuk Warner Bros Pictures itu.

Respons parpol juga beragam. Ada partai yang welcome saat disodori undangan untuk menjadi narasumber. Tapi, ada juga yang terkesan berhati-hati untuk terlibat. Padahal, pemilih pemula berpotensi besar untuk memberikan suara. Mereka mengaku banyak urusan internal partai yang lebih penting untuk dibereskan.

Pingkan yang sehari-hari menjadi head of social media di sebuah perusahaan media itu mengungkapkan, resistensi juga kadang datang dari pergurun tinggi karena pihaknya meng-organize acara yang membicarakan politik praktis. Sampai-sampai Pingkan dan Qowi pernah dibuat deg-degan karena kegiatan yang sudah disiapkan rapi hampir dibatalkan pihak kampus yang mereka tempati untuk berkampanye.

Penyebabnya, dekan di kampus itu menyatakan bahwa tidak boleh ada kegiatan politik praktis. Padahal, kala itu panitia tidak mengundang parpol sebagai peserta.

"Setelah kami jelaskan bahwa acara ini bukan kampanye politik praktis, melainkan edukasi politik untuk pemilih muda, pihak kampus akhirnya memberikan izin," kata Qowi yang menyelesaikan pendidikan Bachelor of Business Management dan Master of Arts in Communications and Media Studies di Monash University, Melbourne, Australia.

DI tengah apatisme anak muda terhadap politik, inisiatif dua anak muda ini patut diacungi jempol. Mereka mengajak generasi muda melek politik agar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close