Ganjar Beri Solusi untuk Mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak
jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau penanganan atau karantina penyakit mulut dan kuku (PMK) sebaiknya berbasis zona bukan wilayah pemerintahan.
Hal itu untuk mengantisipasi pergerakan hewan ternak dan elemen lain pembawa virus di sekitar wilayah terdekat.
"Tadi ada yang usul basis desa atau kecamatan. Kalau menurut saya zona, apakah beberapa desa atau kecamatan dan beberapa kecamatan, sehingga tidak restriktif atau terbatas hanya di wilayah satu pemerintahan," katanya usai mengikuti rapat koordinasi secara daring bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan PMK..
Ganjar memberikan contoh dari beberapa kasus hasil tracing ditemukan indikasi bahwa hewan ternak di satu lokasi tidak pernah keluar kandang tetapi tetap terinfeksi PMK.
Kuat dugaan, penularan terjadi karena ada hewan ternak lain seperti kambing yang berkeliaran di sekitar kandang.
Oleh karena itu diperlukan karantina untuk hewan ternak kuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi.
"Ini yang penting untuk dilakukan dan SOPnya disiapkan karena penularan virusnya itu airborne, jadi dibawa udara dan jauh lebih berbahaya. Sejauh ini belum ada masker untuk sapi jadi agak riskan memang penularannya," katanya.
Ganjar menjelaskan, PMK telah menjadi pekerjaan rumah bersama karena penyebaran atau penularan kasusnya menjadi cukup eksponensial.