Ganjar Memperkenalkan Aplikasi GMRS, Jateng Hemat Rp 1,2 Triliun
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta Sri Susilo sepakat dan mendukung gagasan digitalisasi dalam pemerintahan yang disampaikan bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
Gagasan tersebut termaktub dalam tiga fondasi mewujudkan Indonesia menjadi negara maju yang disampaikan Ganjar Pranowo dalam acara 'Ganjar Menjawab Tantangan Masa Depan Indonesia' yang diadakan Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9) lalu.
Menurut Ganjar, sistem digital pemerintahan harus ditingkatkan. Seperti digitalisasi urusan tender, pelayanan masyarakat, maupun perpajakan untuk menghilangkan celah tindak pidana korupsi.
Pengalamannya ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah, aplikasi keuangan yang diterapkan di Jateng mampu mencegah kebocoran anggaran hingga Rp 1,2 triliun melalui e-budgeting dan e-planning.
Foto:IG@ganjar_pranowo
Menurut Sri Susilo gagasan itu sudah dijalankan terbukti berhasil mencegah kebocoran uang negara.
"Seperti yang terjadi pada 2018, GRMS Jateng berhasil mencegah kebocoran anggaran Rp 1,2 triliun. Terbesar secara nasional saat itu. Anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena dialokasikan pada yang lebih bermanfaat," kata Susilo, Jumat (22/9).
Dia memandang inovasi Government Resources Management System (GRMS) yang diinisiasi dan sudah dijalankan Ganjar Pranowo berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi dan memaksimalkan kebermanfaatan anggaran.