Ganjar Minta Homestay di Dieng tak Terburu-Buru Menyewakan Kamar untuk Wisatawan
Dengan begitu, maka pengawasan ketertiban wisatawan akan semakin optimal. Kalau tidak ada pemandu, wisatawan akan jalan sendiri-sendiri, berkerumun dan tidak patuh protokol kesehatan.
"Dengan pemandu itu, maka bisa optimal. Selain itu, penjelasan akan sejarah, nilai-nilai dan informasi lain tentang objek wisata ini akan semakin efektif," tegasnya.
Meski begitu, Ganjar meminta pengelola untuk tidak tergesa-gesa membuka objek wisata Dieng. Sebab, kondisi saat ini masih belum aman untuk dibukanya tempat wisata.
"Jangan tergesa-gesa dulu, kalau mau simulasi silakan, sehingga nanti dibuka sudah siap. Ajak travel agen, wartawan dan beberapa komunitas untuk uji coba itu," imbuhnya.
Ganjar juga mengomentari banyaknya homestay di kawasan wisata Dieng. Ganjar meminta pengelola home stay untuk berhati-hati dan tidak terburu-buru menyewakan kamar.
"Kecuali kalau mau dibiasakan kebiasaan baru, misalnya dijaga kebersihannya, dipakai lampu ultraviolet yang bisa membunuh virus atau peralatan lain. Itu baru boleh, kalau tidak jangan dulu. Siapa yang bisa memastikan tamu yang datang sehat," tutupnya.
Sementara itu, salah satu pengelola Candi Arjuno Dieng, Dwi Suryanto mengatakan telah melakukan sejumlah persiapan. Apabila nanti boleh dibuka, maka semua pengunjung akan diwajibkan taat protokol kesehatan.
"Termasuk tadi perintah Pak Ganjar untuk mengoptimalkan pemandu wisata, akan kami siapkan," ucapnya. (flo/jpnn)