Ganjar Pranowo Dinobatkan Jadi Mentor Pembangunan Daerah
Ganjar mengatakan keterlibatan kelompok tersebut juga dilakukan demi membuka ruang luas untuk seluruh masukan masyarakat.
Hal itu dilakukan agar setiap kelompok masyarakat, khususnya kategori marjinal, mendapatkan perhatian pemerintah.
"Seluruh usulan kami masukkan, baru proses politik ke dewan (DPRD). Karena APBD kami terbatas, maka perlu ada edukasi dan keputusan berdasar skala prioritas," paparnya.
Ganjar juga menjalin sinergitas dan menekankan kreativitas antara pemerintah pusat, daerah, kabupaten/kota, serta CSR dan filantropi. Hal ini merupakan salah satu cara memaksimalkan program yang sudah berjalan.
Di Jateng, Ganjar menggulirkan program pendampingan satu OPD satu desa miskin, satu OPD satu inovasi, sekolah untuk siswa miskin, dan lain sebagainya.
"Kami memanfaatkan misalnya ada krenova (kreativitas dan inovasi) sebagai stimulan berinovasi. Saat ini ada sekitar 559 inovasi OPD. Teman ASN itu perlu dipaksa berinovasi, tapi ternyata senang dipaksa," tuturnya.
Kepada para peserta sharing session, Gubernur Jateng dua periode itu juga menyinggung soal "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng" yang efektif untuk menekan angka stunting beserta angka kematian ibu dan bayi.
"Program itu mendata, memantau dan mengawal ibu hamil untuk memastikan kondisnya sehat dan menekan angka stunting dan kematian ibu dan bayi," imbuhnya.