Ganjar Prioritaskan Alokasi APBD 2023 untuk Percepat Penurunan Kemiskinan
Jika data yang terkumpul telah terverfikasi dan tervalidasi, maka penduduk desil 1 dan desil 2 atau yang kemiskinannya paling ekstrem akan mendapatkan perhatian khusus dari Pemprov Jawa Tengah.
Oleh karena itu, sejumlah rencana yang akan dilakukan untuk menangani hal tersebut, jata Ganjar antara lain melalui pemberian bantuan secara langsung, menjalankan program kerja pengentasan kemiskinan yang telah berjalan hingga mengebut program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH).
"Kalau itu bertemu, konteks kemiskinan dengan empat tingkat, itu kalau kita melihat desil 1 dan 2 itu kemiskinannya pasti ekstrem. Yang 3 dan 4 ini sebentar lagi dia tidak miskin. Maka yang ekstrem ditangani khusus," jelas Ganjar.
"Itu yang dalam program yang disiapkan kita sudah kerjakan. Tapi kalau dengan data yang ada desil 3 dan 4 bisa kita dapatkan ada di mana, rasa-rasanya treatmennya tidak terlalu berat," sebut Ganjar.
Berdasarkan data statistik BPS Jawa Tengah, jumlah penduduk miskin Jawa Tengah pada 2021 yakni sebanyak 4 juta jiwa.
Namun pada 2022, Ganjar berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 3,8 juta jiwa.
Persentase penduduk miskin yang pada 2021 berjumlah 11,79 persen pun turun menjadi 10,93 persen pada 2022.(chi/jpnn)