Ganjar Sempurnakan Sekolah Virtual Untuk Warga Miskin dan Difabel
“Mudah-mudahan kelak kemudian dia tidak virtual lagi. Dia akan masuk perguruan tinggi, dia akan diarahkan ke tempat yang baik, dan rata-rata dari mereka adalah keluarga tidak mampu dan difabel ya,” katanya.
“Maka sekolah virtual adalah terobosan yang harus kita bangun sehingga semua punya akses untuk belajar. Tidak ada yang tidak,” sambung Ganjar.
Program yang digagas Ganjar pada 2019 dan hanya ada satu-satunya di Indonesia ini memberikan fleksibelitas waktu kepada para siswa, khususnya bagi peserta didik difabel yang mobilitasnya terbatas.
Di awal inisiasi program pada 2020 lalu, Ganjar membuka sekolah virtual di SMAN 1 Kemusu, Boyolali dan SMAN 3 Brebes pada tahun 2020 dengan masing-masing sekolah mendapat kuota satu rombongan belajar (Rombel) berisi 36 siswa dan siswi. Pada Mei 2023 kemarin telah lulus siswa sekolah virtual angkatan pertana.
Calon peserta sekolah virtual bisa menghubungi SMA negeri terdekat untuk mendaftar program. Bila kuota minimum 30 persen terpenuhi, kelas dapat dibuka. Juka belum mencukupi, sekolah tersebut akan berkoordinasi dengan sekolah lain untuk memenuhi kuota minimal.
Pelaksanaan sekolah virtual dilaksanakan 70 persen secara daring dengan waktu pelaksanaan KBM juga pada sore dan malam hari. (cuy/jpnn)