Ganjil Genap Sampai Pondok Indah
Sementara itu, pengamat perkotaan Musni Umar, menilai penerapan ganjil - genap di kawasan Jalan Arteri Pondok Indah tidak akan efektif mengurangi kemacetan. "Tetap tidak memberikan manfaat banyak kepada pengguna jalan," ucapnya.
Musni menambahkan, kalau bisa jangan diberlakukan aturan itu. Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah haruslah yang memberikan keuntungan dan manfaat banyak.
Bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi bekerja akan merugikan mereka. "Jadi setiap kebijakan harus dilihat untung ruginya," ungkapnya.
Dia tambahkan, biarlah penerapan perluasan ini berlangsung di Sudirman-Thamrin saja. Karena jika diterapkan di Pondok Indah, maka ini akan menyulitkan mereka yang memiliki 1 kendaraan (1 plat nomor). Karena mereka pekerja mengejar waktu, harus keluar rumah jam berapa, belum sarapan pagi, bersiap-siap kerja.
Ini malah akan menghambat, secara ekonomi merugikan mereka juga. Kemudian jika menggunakan jalur lingkungan sebagai jalur alternatif tidak juga efektif. "Cukup diterapkan di Sudirman - Thamrin saja aturan ganjil-genap ini. Pekerja malah dipersulit disamping masalah transportasi yang belum ideal," sambungnya.
Sehingga Kepolisian, dan Dinas Perhubungan harus memikirkan persoalan tersebut. Jika MRT sudah jalan baru dipikirkan, sebab pembangunan ini masih berlangsung. "Berpengaruh juga pada ekonomi nantinya," tandasnya. (ibl)