Ganti Homeground, Ganti Jadwal
jpnn.com - MUSAFIR dalam Indoensia Super League (ISL) 2015 tidak seharusnya berteriak-teriak kecewa di luar apabila scheduling kompetisi jadi kacau.
Sebab, kepastian akan homeground juga menjadi faktor penentu jadwal pertandingan di kompetisi yang dimulai 1 Februari 2015 nanti itu. PT Liga Indonesia (PT LI) pun mesti menyiapkan banyak opsi jadwal.
Berbeda dengan kompetisi di Eropa yang bisa diubah fleksibel dari draft semula, kompetisi ISL atau Divisi Utama di Indonesia menggunakan sistem couple atau pasangan.
Artinya, klub bakal dipasangkan dengan tetangga terdekatnya. Sehingga, dengan sistem seperti itu, maka klub tamu pun lebih hemat biaya.
Persiram Raja Ampat misalnya. Klub ini bisa dipasangkan dengan Persiba Balikpapan. Memakai pasangan ini, maka klub yang setelah bertandang ke markas Persiram di Sleman, Jogjakarta, bisa langsung terbang ke Balikpapan, markas Persiba. Jarak tempuhnya pun maksimal menghabiskan waktu dua jam perjalanan udara.
Lalu, jika nanti klub ini kembali ke Raja Ampat, maka bisa dibayangkan jauhnya jarak tempuh yang harus dijalani klub tandang. Apalagi, dari Raja Ampat menuju ke Balikpapan masih belum tersedia penerbangan langsung. Adanya penerbangan yang mesti transit di Makassar, Surabaya, atau Jakarta. Waktunya pun bisa seharian.
"Dan semuanya itu sudah kami perhitungkan sebelum menentukan jadwal ISL 2015. Sekarang pun sudah ada draft jadwalnya, mengapa tidak kami share ke klub-klub, ya menunggu hal-hal seperti ini (ketidak pastian homeground, Red). Intinya, dampak dari ketidak pastian venue ini lebih besar ke penjadwalan," ujar Manajer Administrasi Kompetisi PT LI, Darwis Satmoko.
Beberapa opsi perubahan pasangan sudah ada di dalam gambaran PT LI. Tapi, sekali lagi, semua itu baru akan diambil setelah melihat kepastian homeground klub-klub ISL nanti. Baik itu untuk main stadium-nya, ataupun reserved stadium. Darwis meminta kepada klub-klub berpikir sama-sama enaknya dalam case seperti ini.